Runtuhnya dinding Konstantinovel
Jatuhnya konstantinopel 1453
3:32 PM
Runtuhnya kekuasaan Konstantinopel oleh sebuan ottoman
(dan dua wilayah sempalan Bizantium lainnya segera setelah itu)
menandai akhir dari Kekaisaran Romawi, sebuah negara kekaisaran yang
telah berlangsung selama hampir 1.500 tahun. Penaklukan Ottoman
terhadap
Konstantinopel juga merupakan pukulan besar untuk Kristen,dan
tentara Ottoman tanpa ada yang mampu menghentikan maju ke Eropa dengan
mudah. Setelah
penaklukan, Sultan Mehmed II memindahkan ibukota Kekaisaran Ottoman
dari Edirne ke Konstantinopel. Beberapa intelektual Yunani dan lainnya
meninggalkan
kota sebelum dan sesudah pengepungan, dengan mayoritas dari mereka
bermigrasi terutama ke Italia, yang kemudian membantu Renaissance
eropa.Penaklukan kota
Konstantinopel dan akhir Kekaisaran Bizantium adalah peristiwa
penting dalam Abad Pertengahan Akhir yang juga menurut beberapa
sejarawan, merupakan akhir
dari Abad Pertengahan.
peta konstantinopel |
Konstantinopel pernah menjadi ibukota kekaisaran romawi timur sejak
konsekrasi pada 330 di bawah Kaisar Romawi Konstantin Agung. Pada
sebelas abad
berikutnya, kota itu telah dikepung berkali-kali,dan hanya pernah
kalah oleh tentara salib pada perang salib ke 4, Tentara salib
mendirikan sebuah negara
Latin yang tidak stabil di dalam dan sekitar Konstantinopel
sedangkan kerajaan yang tersisa pecah menjadi beberapa negara, sperti
Nicea, Epirus dan
Trebizond. Sebagai orang ortodok Mereka berjuang sebagai sekutu
melawan kerajaan Latin yang katolik, tetapi mereka juga bersaing di
antara mereka sendiri
untuk kembali ke tahta Byzantium.
Orang-orang Nicea akhirnya merebut kembali Konstantinopel dari tangan
penguasa Latin pada 1261. Settelah itu konstatinopel sempat kembali
damai sebelum
kembali diserang beruntun oleh orang Latin, Serbia, Bulgaria dan,
yang paling berat adalah serangan Turki Ottoman, sejak saat itu kejayaan
konstantinopel
terus menurun, rakyat konstantinopel harus menderita akibat dari
pemulihan pasca perang yang tidak sedikit.
Ada banyak legenda di Yunani yang menjadi tanda Kejatuhan
Konstantinopel. Diawali dengan munculnya komet yang terlihat oleh
penduduk konstantinopel yang
juga dpat dilihat oleh penduduk edirne yang juga pada saat yang sama
mehmed atau muhammad al fatih lahir, Dikatakan juga saat pengepungan
terjadi gerhana
bulan total pada tanggal 22 Mei 1453, yang menjadi tanda kota akan
hancur. Empat hari kemudian, seluruh kota itu ditutupi oleh kabut tebal,
dan Ketika
kabut terangkat malam itu, terlihat pula cahaya aneh di sekitar
kubah Hagia Sophia, yang diartikan sebagai Roh Kudus berangkat
meniggalkan kota. Dan bagi
orang islam kejatuhan konstantinopel sesuai dengan ramalan
rasulullah bahwa konstantinopel akan takluk ketangan islam yang mana
pasukan penaklukknya adalah
sebaik-baik pasukan yang dipimpin oleh sebaik-baik pemimpin.
lukisan Mehmed II oleh gentiles Bellini |
Ketika Sultan Mehmed II menggantikan ayahnya pada 1451, awalnya kenaikan
sultan mehmed ini banyak diremehkan oleh penguasa konstantinopel,
konstantine
bahkan mengatakan mehmed tak akan berani melanjutkan usaha ayahnya,
mengingat saat itu usia mehmed masih 19 tahun, Optimisme itu diperkuat
oleh sikap damai dan
ramah Mehmed pada konstantinopel, Tapi tindakan Mehmed jauh berbeda
daripada kata-kata. Dimulai pada awal 1452 ia membangun sebuah benteng
Ottoman kedua,
bernama Rumeli Hisari, di Bosphorus; ini dilakukan di sisi Eropa
beberapa mil utara dari Konstantinopel, benteng ini tepat di seberang
selat dari benteng
serupa Anadolu Hisari, yang dibangun kakek buyutnya sultan Bayezid
yildrim yang telah dibangun di sisi Asia. Membuat ottoman Turki memiliki
kontrol penuh
atas lalu lintas laut di Bosphorus; khusus untuk mencegah bantuan
dari utara, yaitu koloni Genoa di pantai Laut Hitam, untuk mencapai
Konstantinopel.
Benteng baru ini juga dikenal denga nama Bogazkesen, yang dalam
bahasa turki memiliki makna ganda yaitu 'penutup selat' atau 'pemotong
tenggorokan.
benteng Rumeli Hisari |
Kaisar Bizantium yang tersisa saat itu Constantine XI dengan cepat
memahami maksud sebenarnya Mehmed ini, dan berpaling ke Eropa Barat
untuk meminta
bantuan, dan menjanjikan penggabungan ortodok kedalam katolik, namun
sejak 1204, terjadi permusuhan antara katolik dan ortodok, hal ini
mendorong protes
besar-besaran oleh partisan Ortodoks di Konstantinopel Akhirnya,
penggabungan gagal,hal ini sangat menjengkelkan Paus Nicholas V dan
hirarki gereja Roma.
Namun Pada musim panas 1452, ketika Rumeli Hisari selesai dan ancaman
telah menjadi dekat dan nyata, Constantine akhirnya menulis surat kepada
Paus,
menjanjikan pelakasanaan pengabungan gereja, yang dengan setengah
hati dinyatakan sah oleh pengadilan kekaisaran pada Selasa 12 Desember
1452, bahkan saat
itu grand duke loukas notaras sempat berkata lebih baik
konstantinopel membiarkan ottoman masuk dari pada harus bergabung dengan
katolik roma, saat itu
ottoman memang menjanjikan kebebasan beragama bagi para ortodok jika
mereka boleh masuk kekonstatinopel.
Meskipun kemudian beberapa bantuan tiba dari kota dagang di utara
Italia, kontribusi ini tidak cukup untuk mengimbangi kekuatan Ottoman.
Beberapa individu
datang untuk membantu mempertahankan kota dengan biaya mereka
sendiri. Salah satunya adalah seorang tentara dari Genoa, Giovanni
Giustiniani, yang tiba
dengan 700 pria bersenjata pada bulan Januari 1453. Seorang
spesialis dalam mempertahankan kota bertembok, ia langsung diberi
komando pada mempertahankan
gerbang san romano oleh kaisar . Sekitar waktu yang sama, kapten
kapal Venesia yang kebetulan hadir di Golden Horn menawarkan jasa mereka
kepada Kaisar,
dan Paus Nicholas mengirim tiga kapal yang berisi pasukan pemanah,
yang datang akhir Maret.
Khawatir serangan angkatan laut yang mungkin datang di sepanjang pantai
Tanduk Emas atau golden horn, Kaisar Konstantin XI kemudian
memerintahkan untuk
memasang rantai penghalang yang ditempatkan di mulut pelabuhan.
Rantai ini cukup kuat untuk mencegah kapal Turki memasuki pelabuhan.
Rantai ini salah satu
senajata kuat yang memberi harapan memperpanjang pengepungan sampai
kemungkinan kedatangan bantuan asing. Strategi ini dimulai pada 1204
saat tentara
Perang Salib berhasil menembus pertahanan Konstantinopel dengan
menerobos Golden Horn.
Rantai golden horn kini menjadi koleksi musium haga sofia |
Strategi lain yang digunakan oleh Bizantium adalah perbaikan dan
fortifikasi benteng Theodosian. Benteng tanah berlapis dua yang
dibangun pada masa kaisar theodos ini memilki panjang 5.7 km tebal
4.5–6 m dan tinggi 12 m terdiri dari parit selebar 18 m dengan menara
setiap 50-60 kilometer. Kaisar Konstantin kemudian memastikan bahwa
perbaikan dinding kabupaten Blachernae karena bagian dari dinding ini
menonjol
ke utara.
benteng theodosian |
Tentara Konstantinopel memiliki kekuatan relatif kecil hanya mencapai
sekitar 7.000 orang, 2.000 di antaranya adalah orang asing. Pada awal
pengepungan
mungkin kurang dari 50.000 orang yang tinggal di dalam tembok,
termasuk para pengungsi dari daerah sekitarnya. Komandan asal Turki
orhan, yang memihak
Konstantinopel juga menjaga kota di sisi arah laut. Orhan sendiri
tetap setia kepada Kaisar dan tewas dalam pertempuran. Selain itu ada
Korps Genoa yang
merupakan sekelompok tentara yang terlatih, sisa tentara terdiri
dari sejumlah kecil tentara terlatih, sipil bersenjata, pelaut dan
pasukan relawan dari
masyarakat asing. konstantine mengumpulkan emas dan benda-benda
perak dari gereja untuk membayar tentara asing yang mau membela mereka.
Ottoman, di sisi lain, memiliki kekuatan yang lebih besar. Studi terbaru
dan data arsip Ottoman saat itu menunjukkan bahwa ada sekitar
50,000-80,000
tentara Ottoman termasuk antara 5.000 dan 10.000 Janissari, korps
infanteri elit, dan ribuan tentara Kristen, terutama 1.500 kavaleri
Serbia yang dikirim
dari Serbia oleh Đurađ Branković, sebagai bagian dari kewajiban
mereka kepada sultan Ottoman yang saat itu menjadikan serbia daerah
vassal pemerintahan
mereka.
Selain itu yang paling membahayakan konstantinopel adalah diciptakannya
meriam raksasa oleh insinyur mistreius bernama orban, orban disebut
misterius
karena sebenarnya ia tidak diketahui pasti negara asalnya, banyak
sejarawan yang memperdebatkan asal negaranya ada yang mengatakan ia
orang hunggaria ada
pula yang mengatakan ia orang jerman, uniknya orban juga pernah ke
konstantinopel menawarkan meriam ini pada kaisar konstantine, tapi tak
terjadi
kesepakatan harga karena saat itu konstantinopel yang tengah
mengalami krisis ekonomi tak mampu menyediakan material dan membayar
gaji orban, suatu hal
yang ironis karena akhirnya benteng konstantinopel justru dibobol
oleh meriam yang awalnya akan digunakan untuk melindungi benteng itu
sendiri.
Meriam basilica yang kini berada di royal british museum |
Tak diterima oleh kaisar konstantine orban kemudian menawarkan
rancangannya pada sultan mehmed yang memang ingin memperkuat
artilerinya, dan dengan bantuan
insinyur ottoman saruca pasha dan Muslihiddin Usta, meriam
menakutkan ini berhasil dibuat dalam waktu tiga bulan, meriam ini diberi
nama"Basilica" memiliki panjang 27 kaki (8.2
m) , dan mampu melemparkan 272 kg bola batu lebih dari satu mil (1,6
km), dan saat ditembakkan suaranya yang bagaikan petir bisa didengar
hingga ketengah
kota konstantinopel. Selainitu meriam ini diseret oleh enam puluh
lembu ke Konstantinopel. Sementara itu, Orban juga menghasilkan meriam
lainnya berperan
bagi pasukan Turki.
Setelah persiapan selesai Mehmed pun berangkat kekonstantinopel untuk
meruntuhkan dinding Theodosian, yaitu sebuah dinding dengan panjang 20
km disertai
parit yang melindungi Konstantinopel dari serangan sebelah Barat,
theodosian ialah satu-satunya benteng dari kota tidak dikelilingi oleh
air. Dan
Pasukannya berkemah di luar kota pada hari Senin setelah Paskah, 2
April 1453.
lukisan mehmed dan pasukannya berangkat sambil membawa meriam basilica |
Sebagian besar tentara Ottoman berkemah selatan dari Golden Horn. Pasukan reguler Eropa, mengambil posisi membentang diseluruh panjang dinding, yang dipmpin oleh Karadja Pasha. Pasukan reguler dari Anatolia bawah Ishak Pasha ditempatkan selatan dari Lycus ke Laut Marmara. Mehmed sendiri yang tiba Pada tanggal 5 April dengan pasukan terakhirnya mendirikan tenda merah dan emas dekat Mesoteichion, dimana senjata dan resimen elit, Janissari, ditempatkan. Pasukan lain di bawah Zagan Pasha berada di utara dari Golden Horn.
Sementara itu pasukan konstantinopel telah siap pada posisi mereka.
namun jumlah mereka tidak cukup untuk menempati dinding secara
keseluruhan yang memilki
dua lapis, hingga memutuskan bahwa hanya dinding luar akan diawaki.
Constantine dan pasukan Yunaninya menjaga Mesoteichion, bagian tengah
dinding tanah, di
mana mereka dilintasi oleh sungai Lycus. Bagian ini dianggap sebagai
tempat yang paling lemah dari keseluruhan bentang. Giustiniani
ditempatkan di sebelah
utara kaisar, di Gerbang Charisian (Myriandrion); kemudian selama
pengepungan, ia bergeser ke Mesoteichion untuk bergabung dengan
Constantine.
Di sebelah kiri kaisar, lebih jauh ke selatan, ada komandan Cataneo,
dengan pasukan Genoa, dan Theophilus Palaeologus, yang menjaga gerbang
Pegae dengan
tentara Yunani. Bagian dari dinding tanah dari gerbang Pegae ke
Golden Gate dipertahankan oleh pasukan Venesia pimpinan Filippo
Contarini, sementara
Demetrius Cantacuzenus telah mengambil posisi di bagian selatan
dinding Theodosian. Dinding laut yang paling sedikit penjagaanya, dengan
Jacobo Contarini
di Stoudion, dan pangeran Orhan yang menghianati turki di pelabuhan
Eleutherius. Pere Julià ditempatkan di Great Palace dengan Genoa dan
pasukan Catalan,
Dinding laut di pantai selatan Golden Horn dibela oleh pelaut
Venesia dan Genoa di bawah Gabriele Trevisano, Meskipun konstantinopel
juga memiliki meriam,
tapi meriam mereka jauh lebih kecil daripada Ottoman.
Tanggal 6 april 1453 tepat hari jumat serangan dimulai yang dawali
serangkaian serangan meriam kecil dan dengan dikuti dentuman memekakkan
telinga dari
meriam basilica, yang tak hanya membuat dinding kota berlobang tapi
juga membuat nyali pasukan konstantinopel yang melihatnya menjadi ciut,
pasukan ottoman
pun menyerbu benteng theodosian, namun berkat kegigihan pasukan
konstantinopel serangan hari pertama ini berhasil ditangkis dan mereka
mampu menambal
dengan cepat bagian dinding theodosian yang jebol oleh meriam
basilica.
Lukisan tentang penyerbuan konstantinopel |
Serangan dilanjutkan beberapa minggu berikutnya, namun sejumlah masalah
muncul, salah satunya adalah pasukan laut turki di bawah Suleiman
Baltoghlu pasha
yang awalnya akan menyerang benteng dari arah goden horn terhambat
oleh rantai yang dipasang pada selat borphorus, selain itu meriam
basilica yang
diharapkan lebih dulu menjebol tembok kota tak mampu menembak
sebanyak meriam biasa karena setiap melakukan tembakan tak seorang pun
mampu menyentuh meriam
ini akibat panas yang dihasilkannya, alhasil meriam basilica
memerlukan waktu setidaknya tiga jam untuk melakukan tembakan
selanjutnya, dan walau pun telah
membombardir selama berhari-hari reload yang lambat mengakibatkan
pasukan komstantinopel memiliki kesempatan cukup lama untuk menambal
hasil tembakannya.
Hingga Berbagai petaka sempat menghinggapi pasukan ottoman saat berusaha
menaklukkan benteng ini, ditengah usahanya menerobos teluk golden horn
pada
tanggal 20 April armada kecil empat kapal Kristen, berhasil
menyelinap ditengah pertempuran sengit, dan mempu menghancurkan beberapa
kapal perang ottoman
suatu peristiwa yang memperkuat moral pasukan konstantinopel dan
menyebabkan malu kepada Sultan mehmed. Sulaiman Baltoghlu sendiri sempat
terancam
diasingkan namun kemudian diampuni oleh sultan mehmed setelah
bawahannya bersaksi untuk keberaniannya selama perang berlangsung.
Didepan benteng terjadi masalah lain, akibat mencoba memaksakan meriam
basilica agar mampu mereload lebih cepat, meriam ini kemudian meledak
dan melukai
beberapa pekerja dan juga melukai orban sendiri, berbagai kesimpang
siuran sejarah pun terjadi ada yang mengatakan orban tewas saat itu tapi
ada juga yang
mengatakan orban sembuh beberapa hari kemudian dan berhasil
memperbaiki dan memodifikasi meriam basilica, rusaknya meriam basilica
membuat penyerangan
sempat terhenti beberapa hari.
Setelah ini serangan frontal tidak berhasil, Ottoman berusaha untuk
menerobos dinding dengan membangun terowongan bawah yang dimuai dari
pertengahan Mei
hingga 25 Mei. Banyak penambang asal Jerman yang dikirim dari Novo
Brdo oleh Serbia. Mereka ditempatkan di bawah komando Zagan Pasha.
Namun, Bizantium
mempekerjakan insinyur Skotlandia bernama Johannes Grant, yang
menciptakan terowongan pencegat, yang memungkinkan pasukan
konstantinopel untuk memasuki
tambang dan membunuh para pekerja Turki. Pasukan konstantinopel
berhasil mencegat terowongan pertama pada malam 16 Mei. Terowongan
berikutnya ditemukan
pada 21, 23, dan 25 Mei, dan dihancurkan dengan api Yunani. Pada
tanggal 23 Mei, mereka menangkap dan menyiksa dua petugas Turki, yang
mengungkapkan lokasi
dari semua terowongan Turki, yang kemudian berhasil dihancurkan.
Mehmed sempat kembali mengirim duta ke Konstantinopel Pada tanggal 21
Mei dan kembali menawarkan untuk menghentikan pengepungan jika mereka
menyerahkan
kota. Dia berjanji tidak akan mengganggu Kaisar dan setiap penduduk
lainnya termasuk harta benda mereka. Selain itu, ia akan mengakui Kaisar
sebagai
gubernur dibawah Turki Ottoman, Namun, Constantine XI tetap pada
pendiriannya, ia menyatakan.: "menyerahkan kota pada anda tidak
tergantung pada saya atau
pada penduduk; kita telah memutuskan untuk mati dengan kehendak
bebas kita sendiri dan kita tidak akan mempertimbangkan kehidupan kita.
Disisi ottoman sendiri penyerangan berminggu-minggu yang tak membuahkan
hasil membiat mental pasukan menurun, kepercayaan diri ottoman mulai
rapuh, sempat
terjadi pemberontakan kecil didalam pasukan ,selain itu salah satu
wazir nya, veteran Halil Pasha, yang selalu tidak setuju rencana Mehmed
untuk
menaklukkan kota, memintanya untuk menghentikan pengepungan dan
kembali ke edirne karena saat itu vladislaus raja hunggaria mengirim
surat yang
memepringatkan agar ottoman segera mundur atau mereka kan ikut
campur. namun Zagan Pasha menentang Halil Pasha, dan dan tetap yakin
bahwa tak lama lagi
benteng kota akan runtuh, perselisihan pun terjadi diantara para
petinggi senior ini, bahkan halil pasha sempat menyebut zagan sebagai
penjilat dan
mengincar kedudukannya sebagai perdana mentri.
Namun sultan Mehmed tak kehabisan akal, ditengah segala kegaduhan
didalam pasukannya ia kemudian memerintahkan pembangunan jalan dari kayu
di Galata di
sisi utara dari Golden Horn, dan kemudan menarik kapal-kapalnya
melewati bukit galata tanggal 22 April dan lebih dari 70 kapal berhasil
dipindahkan dalam
semalam, paginya seluruh penduduk kota dikejutkan dengan kemunculan
kapal-kapal ini hingga menyebabkan kepanikan didalam benteng. Pada malam
28 April,
sempat dilakukan upaya penghancuran kapal kapal ini, tapi Ottoman
yang siap dengan serangan ini mampu memukul mundur pasukan
konstantinopel, Empat puluh
orang pasukan Italia berhasil lolos dan kapal mereka tenggelam
hingga mereka harus berenang ke pantai utara. Hal ini yang kemudian
membuat pasukan didepan
benteng theodosian terpaksa dikurangi dan dialihkan mempertahankan
dinding laut sepanjang Golden Horn.
Lukisan yang menggambarkan penyeretan kapal dibukit galata, dilukis oleh Fausto Zonaro |
Disini saya sedikit mengoreksi film fetih 1453 yang memperlihatkan
mehmed yang sempat frustasi ditengah kebuntuan penyerangan, menurut
berbagaisejarah yang
saya baca justru beliaulah orang yang terakhir tetap optimis bahwa
penyerangan akan berhasil, bahkan dari beberapa sumber lain ide
penyeretan kapal ke atas
bukit galata didapat setelah ia melakukan sholat malam selama tiga
hari berturut-turut, dan untuk mengembalikan moral pasukannya yang
runtuh ia menjanjikan
serangan besar- besaran pada serangan berikutnya.
Persiapan untuk serangan terakhir dimulai di malam hari dari 26 Mei dan
terus ke hari berikutnya. Untuk 36 jam setelah keputusan dewan perang
untuk
menyerang, Ottoman memobilisasi tenaga kerja mereka dalam rangka
untuk mempersiapkan serangan umum. Waktu Doa dan istirahat yang lebih
panjang kemudian
diberikan kepada para prajurit pada tanggal 28, selain itu mereka
juga berhasil memperbaiki dan memodifikasi meriam basilica, selain
memperkuat sambungan
untuk menahan recoil meriam yang besar, mereka juga menemukan cara
agar basilica tak mudah panas dan lebih cepat dingin yaitu dengan
melumuri meriam ini
dengan minyak zaitun, modifikasi ini terbukti sukses dimana pada
hari-hari akhir penyerangan basilica mampu menembak lebih dari 10 kali,
Di sisi
konstantinopel, armada venesia kecil dengan 12 kapal, mengawasi laut
Aegean, dan pada 27 Mei dengan kecewa melaporkan kepada Kaisar bahwa
tidak ada armada
bantuan dari Venezia yang akan datang. Pada tanggal 28 Mei,
sementara tentara Ottoman mempersiapkan untuk serangan terakhir, prosesi
keagamaan berskala
besar diadakan di kota. Di malam hari upacara khidmat terakhir
diadakan di Hagia Sophia, di mana Kaisar dan perwakilan dari gereja
katolik Latin dan gereja
Yunani mengambil bagian, bersama-sama dengan bangsawan dari kedua
belah pihak.
Tak lama setelah tengah malam pada 29 Mei serangan menyeluruh dimulai.
Basilica kembali memuntahkan peluru raksasanya diikuti tembakan
meriam-meriam kecil
yang kini difokuskan di titik yang sama untuk membantunya,
theodosian kini benar benar jebol, Pasukan Kristen dari Kekaisaran
Ottoman menyerang pertama,
diikuti oleh gelombang berurutan pasukan reguler, dan prajurit
Anatolia kembali menyerang bagian dinding Blachernae di bagian barat
laut dari kota, yang
telah dirusak oleh meriam basilica. Pasukan Anatolia berhasil
menembus bagian dinding dan memasuki kota tapi dengan cepat berhasil
dipukul mundur oleh
pasukan konstanstinolpel, namun keadaan makin tak terkendali saat
gelombang terakhir, terdiri dari Janissari yang memiliki persenjataan
yang lebih modern
masuk menyerang tembok kota. Pemimpin pasukan genoa Giovanni
Giustiniani terluka parah saat mencoba menghentikan pasukan khusus ini,
dan evakuasi nya dari
benteng menyebabkan kepanikan dijajaran pasukan genoa. Walaupun
berhasil dievakuasi Giustiniani kemudian menyerah pada luka-lukanya dan
meninggal beberapa
hari kemudian.disini saya kembali meralat film fetih 1453 dimana
Giustiniani tidak tewas oleh hasan dan mereka pun tidak pernah bertemu
langsung dalam
pertempuran.
Dengan mundurnya pasukan Genoa, Constantine dan dan psukannya hanya
tinggal sendiri, namun mereka terus berjuang dan berhasil berhasil
menahan Yenicheri
untuk sementara waktu, tetapi akhirnya mereka tidak bisa
menghentikan mereka memasuki kota . karena Para prajurit konstantinopel
makin kewalahan saat
basilica juga berhasil menjebol beberapa titik lain di bagian
benteng. Ketika bendera Turki yang dikibarkan hasan ulubati di atas
gerbang pintu kecil
Kerkoporta, yang dibiarkan terbuka, panik pun terjadi, dan
pertahanan runtuh, tentara Janissary yang dipimpin oleh hasan ulubati
mendesak maju. Banyak
tentara Yunani berlari kembali ke rumah untuk melindungi keluarga
mereka, prajurit Venesia berlari ke kapal mereka, dan beberapa dari
pasukan Genoa lari ke
Galata. Sisanya bunuh diri dengan melompat dari tembok kota atau
menyerah. Konon Constantine, yang menolak meyerah membuka regalia
ungunya, langsung
memimpin pertahanan terakhir,namun ia pun tewas dalam pertempuran
seperti prajuritnya. namun Nicolò Barbaro, saksi mata asal Venesia
menulis dalam buku
hariannya bahwa Constantine gantung diri pada saat orang-orang Turki
menembus gerbang San Romano, namun hal ini tidak ada bukti jelas karena
jenazah
konstantine justru tidak di temukan karena ia gugur ditengah para
parjuritnya ia juga sudah tak teridentifikasi karena ia telah luka parah
dan gugur sambil
melepas regalianya.
Serangan pun berakhir, theodosian rusak berat, dan secara ajaib basiica
pun berhenti menembak untuk selamanya tepat saat benteng theodosian
sepenuhnya
runtuh, meriam ini berhasil menunaikan doa harapan kemenangan yang
pernah diucapkan ulama ottoman padanya saat ia dibuat, Tentara Ottoman
pun menyebar di
sepanjang jalan raya utama kota, melewati forum besar, dan melewati
Gereja Rasul Suci, dan Mehmed telah mengirimkan penjaga untuk melindungi
bangunan utama
seperti Gereja Rasul Suci dari penjarahan yang akan dilakukan
pasukannya.
Beberapa warga sipil berhasil melarikan diri. Ketika Venesia mundur ke
kapal mereka, Ottoman telah menguasai dinding Golden Horn, untungnya,
Ottoman tidak
tertarik membunuh mereka tetapi lebih tertarik pada hasil jarahan
yang ada didalam kota, sehingga mereka memutuskan untuk menyerang kota
dan bukan mereka.
Kapten Venesia memerintahkan anak buahnya untuk membuka pintu
gerbang Golden Horn, setelah mereka melakukannya, mereka meninggalkan
dengan kapal yang penuh
dengan tentara Venesia dan pengungsi. Dikuti oleh kapal Genoa dan
bahkan kapal milik Kaisar hingga kini angkatan laut Ottoman memiliki
kendali atas Golden
Horn.
Tentara ottoman berkumpul di Augusteum, alun-alun luas yang mengelilingi
gereja besar Hagia Sophia yang kini berisi penduduk kota yang berdoa
sambil
ketakutan, sesuai adat perang abad pertengahan, pasukan turki
kemudian melakukan penjarahan keseluruh kota selama tiga hari, namun
adat abad pertengahan
ini oleh sejarawan barat ditulis sebagai propaganda hitam terhadap
dunia islam, Menurut Nicolò Barbaro dan Philip Mansel selain menjarah,
pasukan turki
menhancurkan kota memusnahkan gereja, membunuh dan memperkosa para
penduduk, jika ini memang benar terjadi maka tak akan ada penganut
kristen ortodok yang
memilih untuk tinggal disana serta tak mungkin para pelarian
kemudian memutuskan kembali ke konstantinopel yang telah berganti nama
menjadi istanbul, juga
tak kan ada yahudi korban renaisanse yang memilih ottoman sebagai
tujuan pelarian mereka.
sultan mehmed memasuki kota untuk pertama kalinya |
Pada hari ketiga dari penaklukan, Mehmed memasuki kota dan memerintahkan
semua penjarahan berhenti dan mengirim pasukannya kembali di luar
tembok kota Sejarawan Bizantium
George Sphrantzes, seorang saksi mata jatuhnya Konstantinopel,
menulis "Pada hari ketiga setelah jatuhnya kota kami, Sultan merayakan
kemenangannya dengan
besar, Dia mengeluarkan sebuah proklamasi: warga dari segala usia
kini boleh keluar dari persembunyian mereka di seluruh kota dan keluar
ke tempat terbuka,
dan mereka dijamin kebasannya dan tidak ada introgasi pada mereka.
Lebih lanjut ia menyatakan rumah dan properti mereka yang telah
meninggalkan kota
sebelum pengepungan, akan kembali pada mereka jika mereka kembali ke
rumah, mereka akan diperlakukan sesuai dengan peringkat dan agama
mereka, seolah-olah
tidak ada yang berubah. " Hagia Sophia pun diubah menjadi masjid,
namun Gereja Ortodoks Yunani tetap utuh dan Gennadius Scholarius
ditunjuk sebagai Patriark
Konstantinopel.
Penunjukan gennadius sebagai Patriark Konstantinopel |
Constantine XI telah meninggal tanpa meninggalkan ahli waris, jika
Konstantinopel tidak jatuh ia mungkin akan telah digantikan oleh
anak-anak kakak nya,
yang kemudian dengan prasangka baik dari mehmed dilantik menjadi
pejabat ottoman. Anak laki-laki tertua, yang kemudian diberi nama Murad,
diberi jabatan
sebagai Beylerbey (Gubernur Jenderal) dari Rumeli (Balkan). Dan
adiknya, berganti nama menjadi Mesih Pasha, menjadi Laksamana armada
Ottoman dan Sancak Beg
(Gubernur) Provinsi Gallipoli. Bahkan mesih akhirnya menjabat dua
kali sebagai Wazir Agung di bawah anak Mehmed, Bayezid II.
Dengan kejatuhan Konstantinopel merupakan pukulan telak dunia Kristen,
Paus Nicholas V menyerukan serangan balik langsung dalam bentuk perang
salib. Bila
tidak ada raja Eropa yang bersedia untuk memimpin perang salib, Paus
sendiri memutuskan untuk pergi, tapi kematian dini nya menghentikan
rencana ini. Paus
Pius II juga menyerukan perang salib di 1459 untuk merebut kembali
Konstantinopel, namun antusiasme nya berumur pendek, dan perang salib
tidak pernah
diberlakukan.
Jatuhnya Konstantinopel dan juga memutus jalur perdagangan darat utama
antara Eropa dan Asia, dan sebagai hasilnya lebih Eropa mulai serius
mempertimbangkan kemungkinan mencapai Asia melalui laut, seperti
yang terjadi dengan perjalanan Columbus ke Amerika pada tahun 1492, dan
Vasco da Gama yang
melakukan penjelajahan dari India dan Afrika pada tahun 1498.
Foto Haga sofia di istanbul saat ini |
Sejak saat itu berakhirlah kekuasaan romawi timur ditangan kesultanan
ottoman, Kostantiniyye begitu nama kota ini disebut oleh orang turki
pada awalnya,
sebelum kemudian di ubah lagi menjadi istanbul, mehmed juga
memindahkan ibu kota ottoman yang awaknya berada di edirne ke
konstantinopel.
dan mengklaim gelar Kayser-i Rum, atau Caesar dari Roma, meskipun
oleh barat ia lebih dikenang sebagai "Sang Penakluk".
Dirangkum dari berbagai Sumber.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar